Translate / terjemahan

Sabtu, 16 Oktober 2010

3 Pondasi Keluarga Sakinah.....


Keluarga  Sakinah……
Adalah  sebuah keinginan  -harapan – cita cita – visi dan misi
Yang  sudah tertanam  lama pada hati setiap mu`min dan mu`minah 
dan harus  terus menerus  di pupuk bersama,

Kerana ia.......
merupakan  modal  awal
Merumuskan rencana  investasi  jangka panjang
Untuk  target  laba investasi yang tiada ternilai …….
yaitu  anak anak yang shoolih dan shoolihah

Untuk nya ......
sangat di butuhkan 3 pondasi 
Agar  kita sebagai  pelaku  investasi 
dan anak anak kita sebagai  target   investasi
Merasakan  keberkahan  yang  berkesinambungan  
dari  projek  besar  ini,  insyaaAllooh.

tiga pondasi tersebut adalah
1). Pendidikan ...... 
2). Kerjasama yang baik......
3). kesetiaan.....

Untuk   kehidupan yang DIBERKAHI .....

InsyaaAllooh .......




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1. PENDIDIKAN


Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Al `ilmu Qobla Qoul Wal `Amal . ILMU adalah kewajiban sebelum kita berkata dan berbuat.


Bahkan ILMU adalah landasan utama beriman dengan benar atau tidaknya seorang kepada Allooh Taabaroka Wata’ala - Dzat yang bersemayam diatas Arsy.


Tidaklah mungkin seseorang yang tidak berilmu, ia akan bisa benar melakukan sesuatu yang diperintahkan dan atau dilarang oleh Roob semesta alam - Allooh Azza Wajalla. Justru yang terjadi adalah sebaliknya, dirinya merasa telah melakukan sesuatu yang telah diperintahkan, namun cara ia melakukan sesuatu yang diperintahkan tersebut tidak sesuai tuntunan Allooh tabaaroka wata’ala dan sunnah Nabi Muhammad sholalloohu ‘alaihi wasalam, atau dirinya merasa telah meninggalkan sesuatu yang telah dilarang , namun sesuatu yang ia kira merupakan sesuatu yang dilarang tersebut ternyata merupakan sesuatu yang di perintahkan oleh Allooh tabaaroka wata’ala dan Nabi Muhammad sholalloohu ‘alaihi wasalam.


Cara wudhu misalnya, jika kita perhatikan, ternyata masih banyak saudara2 yang masih melakukan cara wudhu, sama seperti cara wudhu kita dulu, sebelum kita mendapatkan ilmu tentang cara wudhu yang benar dan sesuai sunnah nabi Muhammad sholalloohu ‘alaihiwasalam.


Pada aplikasi kehidupan, ilmu sangat menentukan keberhasilan sebuah pekerjaan – kegiatan, dan atau projek. Islam memberikan saran, hendaklah sebuah pekerjaan-kegiatan dan atau projek di serahkan pada ahlinya, agar pekerjaan efisien dan tujuan tercapai. Untuk menyambung pagar rumah yang terputus harus diserahkan kepada tukang las, untuk memperbaiki listrik di rumah yang tidak menyala harus diserahkan kepada ahli managerial, untuk pekerjaan keuangan harus di serahkan kepada ahli keuangan, untuk pekerjaan teknis harus di serahkan kepada personil lapangan sesuai keahliannya masing masing.

Tidak seperti usulan sistim demokrasi, yang mengusulkan pekerjaan diserahkan kepada orang yang paling banyak di sukai oleh masyarakat, sampai sampai seorang tukang becak mencalonkan diri menjadi seorang pejabat tinggi Negara, bukan perbaikan yang akan kita rasakan, tapi kerusakan yang lebih mendalam.


Melalui ilmu , seorang suami akan mampu merealisasikan sabda Rosulullooh sholalloohu ‘alaihi wasalam : “ Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya ialah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baiknya kalian ialah yang terbaik kepada istri-istrinya”. (Hadits Riwayat Tirmidzi) .


Dalam hadis lain ,Rosulullooh sholalloohu ‘alaihi wasalam bersabda : Janganlah seorang mu’min membenci wanita mu’minah ( yang menjadi istrinya ) , karena jika ia membenci suatu sifatnya, maka dia akan ridha yang lainnya darinya. (Hadits Riwayat Muslim )


Melalui ilmu , seorang istri akan akan berusaha menjaga firman Allooh tabaaroka wata`ala : “Laki-laki (suami) itu pemimpin bagi wanita (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dan hartanya”. (Q.S. An-Nisa:34) .


Melalui ilmu , seorang istri akan berusaha mematuhi perintah suami . karena Rosulullooh sholalloohu ‘alaihi wasalam bersabda : “ Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain niscaya aku akan memerintahkan istri untuk sujud kepada suaminya." ( hadits Riwaat Tirmidzi ) .


Bahkan dalam hadits ang lain ,Rosulullooh sholalloohu ‘alaihi wasalam bersabda : "Tidaklah pantas bagi seorang manusia untuk sujud kepada manusia yang lain. Seandainya pantas/boleh bagi seseorang untuk sujud kepada seorang yang lain niscaya aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya dikarenakan besarnya hak suaminya terhadapnya. Demi Zat yang jiwaku berada di tangannya, seandainya pada telapak kaki sampai belahan rambut suaminya ada luka/borok yang mengucurkan nanah bercampur darah, kemudian si istri menghadap suaminya lalu menjilati luka/borok tersebut niscaya ia belum purna menunaikan hak suaminya." ( Hadits Riwaat Ahmad )


Melalui ilmu, kita mengetahui bahwa tidak boleh seorang anak berkata “ah” kepada kedua orang tua kita , apalagi menghentakkan kaki kendati dibelakang orang tua, terlebih menghardik mereka yang telah melahirkan dan membesarkan kita sehingga kita menjadi sukses seperti sekarang ini, Alhamdulillah ( bukan “alhamduuuu lillah”)


Melalui ilmu, akan dinaikan sedikit derajat kita. Dengan ilmu, kita mengetahui kewajiban kita masing masing kita, bukan hanya sekedar meminta hak , tetapi juga berusaha maksimal untuk melaksanakan Kewajiban . kerana barang siapa menanam sesuatu , maka ia akan ikut memetik hasil dari apa yang telah ia tanam


Maka dari itu……. Marilah kita bekali diri dan anak anak kita serta keluarga kita dengan ilmu, baik ilmu tentang dunia, terlebih ilmu tentang syri’at islam.


Bila perlu, kita korbankan waktu tenaga pikiran dan dana, agar anak anak kita bisa menimba ilmu di TKIT, SDIT, SMAIT, atau SMKIT, PTIT dan setersusnya yang telah di ketahui bersama benar manhaj dan aqidahnya. Kendati sebagian orang menceloteh, bahwa kepanjangan dari SDIT adalah SEKOLAH DASAR ISLAM TERMAHAL ……..??? walloohu a’lam



2. KERJASAMA


Di dalam sebuah keluarga, sebesar apapun permasalahan, bahkan setumpuk apapun pekerjaan akan tersasa ringan dan selesai dengan adanya kerjasama yang baik dari seluruh anggota keluarga.


Enak nian rasanya……… Jika setelah melakukan ibadah sholat subuh, seorang istri fokus mempersiapkan sarapan pagi dan bekal untuk sekolah anak anaknya, seorang suami tidak hanya duduk bersila di depan televisi sembari minum kopi - tetapi memfokuskan diri membantu istri meskipun sekedar menyapu area rumah - mengepel lantai dan atau mencuci piring, dan anak anaknya fokus merapikan tempat tidur mereka dan mempersiapkan perlengkapan sekolah mereka


Enak nian juga rasanya ……… jika seorang suami berdiskusi dua arah dengan istrinya untuk merencanakan pembentukan kebiasan dan melakukan pendidikan searah secara bersama sama terhadap anak anak mereka. Membayangkan slogan anak anak mereka kelak sudah dewasa ; “sudah ganteng, sholeh lagi ! “atau” sudah cantik, sholihah lagi !


Oleh karenanya …… kepada seluruh saudaraku yang telah diberikan Allooh tabarooka wata’ala seorang istri…….. mari kita membantu istri kita meskipun sekedar menyapu area rumah -mengepel lantai dan atu mencuci piring…….


Mari kita pangkas sedikit demi sedikit budaya sebagian daerah di negeri kita bahwa suami adalah raja yang harus dilayani seluruh kebutuhannya . Kerana jika kita sehari saja menggantikan seluruh pekerjaan istri kita di rumah , pasti akan mengeluhkah kita " ternyata capek juga ya ???"


Kalau tidak star dari sekarang ??? kapan lagi ??? ( kapan ??? Kapan??? )



3. KESETIAAN


Kesetiaan adalah faktor utama ketenangan perjalanan sebuah rumah tangga. Endingnya adalah terbentuknya keluarga yang sakinah mawaddah warohmah insyaaAlooh.

Namun demikian, mengutip dan sedikit memodifikasi perkataan seorang kawan , Abu Ihksan At Tambuni namanya ( Semoga beliau membaca juga tulisan ini insyaaAllooh ) :


“seorang istri dinilai dari kesetiaannya, seorang suami dinilai dari tanggung jawabnya”


menjadi ;

“seorang istri dinilai dari kesetiaannya, seorang suami dinilai dari tanggung jawab dan kesetiannya” (kendati para ikhwan yang mempunyai istri lebih dari satu terkadang phobia terhadap perkataan ini ). Bahwa kesetian itu harus di tanamkan di dalam hati, dibiasakan dan di komitmenkan oleh seluruh pihak, agar tumbuh kepercayaan , sehingga salah satu pihak tidak mencoba pindah ke lain hati …..meskipun salah satu pihak berkata :” aku tidak bisa diam” ???


Survei telah membuktikan…… bahwa seorang suami bisa melakukan pekerjaannya di luar dengan baik, meskipun dirinya berangkat meninggalkan rumah, bermodalkan cukup satu cangkir teh manis buah karya istrinya.


Survei juga telah membuktikan….. bahwa seorang istri tidak akan khawatir suaminya melakukan hal hal yang dilarang oleh Allooh tabarooka wata’ala diluar sana, jika ia telah mengetahui dengan jelas bahwa suaminya adalah seorang suami yang bertanggung jawab dan setia.


Survei juga telah membuktikan….. bahwa seorang istri tidak akan khawatir suaminya untuk berpolygami , jika ia telah mengetahui dengan jelas bahwa suaminya adalah seorang suami yang bertanggung jawab dan setia.


Betul betul betul ..... ??? ( Untuk hasil survey yang terakhir ini , silahkan anda bertanya kepada istri anda masing masing .....!!! )